menu

Thursday 30 July 2015

Fenomena langka bulan biru

Pada penghujung Juli 2015, atau pada
31 Juli nanti malam, warga dunia berkesempatan melihat
fenomena alam langka. Pada akhir Juli itu, warga
dunia bisa melihat bulan purnama yang berbeda,
atau disebut blue moon.
Namun, jangan berpikir bulan nantinya sesuai
namanya akan berwarna biru. Warna bulan
purnama pada saat itu tetap seperti biasa kuning.
Mengapa demikian? istilah blue moon merupakan penamaan bagi penampakan
bulan purnama yang langka. Sebab, pada Juli ini,
terdapat dua bulan purnama dalam satu bulan
kalender.
Bulan purnama pertama terjadi pada 2 Juli lalu,
dan bulan purnama selanjutnya terjadi pada 31 Juli.
Bulan purnama kedua pada Juli ini, juga istimewa,
sebab tampil dengan lebih 'ekstra'.
Dibilang langka, sebab dalam keadaan normal, dalam
sebulan memiliki satu bulan purnama. Tapi khusus
tahun ini, dalam setahun ada penampakan 13 bulan
purnama.
Secara rinci penampakan bulan purnama sepanjang
2015 yaitu 5 Januari, 5 Maret, 4 April, 4 Mei, 2
Juni, 2 Juli, 31 Juli, 29 Agustus, 28 September, 27
Oktober, 25 November, dan 25 Desember.
Memasuki 2016, bulan purnama pertama akan
muncul pada 23 Januari.
Diketahui, penampakan blue moon ini memang
datang dalam rentang 2,7 tahun sekali.
Terkait dengan hal ini, Ketua Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN),
Thomas Djamaluddin, menegaskan dalam astronomi
tak dikenal istilah blue moon.
" Blue moon bukan istilah astronomim, itu hanya
istilah untuk bulan purnama yang jarang terjadi.
Warnanya tetap kuning," kata Thomas dalam pesan
tertulis kepada VIVA.co.id.
Namun, Space.com menuliskan, ada potensi
penampakan bulan purnama langka itu mirip biru,
jika ada erupsi vulkanik besar yang melepaskan
berton-ton partikel di udara.

No comments:

Post a Comment