menu

Friday 31 July 2015

Sebagai perempuan yang berpendidikan

When the tweet is viral, even men talk; women do need to work. Not for anyone else, but for themselves.

Kenyataannya, dari kecil secara tidak sadar, perempuan sudah diajarkan untuk 'menjamu' keluarganya nanti. True story here, when I was at home celebrating Ied, I met a lot of my relatives and my parents' friends, who know where I study and what I learn and they also know I'm gonna graduate soon. But the very first question they asked was not 'Nanti mau kerja dimana setelah lulus?' or 'Habis ini ambil S2 dimana?' but, 'Pacarnya siapa? Calonnya mana? Kerja apa? Anak siapa?'. Do you see where I'm going with this? This means, unfortunately, in our culture, as much as you wanna be seen that you're successful, the perimeter of your success is that you're scored on a successful guy. Phew, that's a lot of success in one sentence.

Bahwa perempuan, setinggi apapun pendidikannya, sebesar apapun pencapaiannya, harus bisa mengurus keluarganya, harus berada di dapur, dan harus bisa membuat Mertua terkesan dengan kepiawaiannya mengurus rumah. Akhirnya, banyak perempuan menjadi tidak perduli dengan pencapaian yang terlalu tinggi. Apalah artinya pendidikan tinggi kalau nantinya laki-laki minder untuk mendekati? Apalah artinya pencapaian yg besar kalau nantinya terlalu tua untuk bisa memiliki anak? Now this is where it comes out wrong.

Sebagai perempuan yang berpendidikan, sudah seharusnya mulai berpikir untuk tidak lagi menggantungkan semuanya kepada laki-laki. Don't be scared if people, especially men, will find you ambitious, snarky, cold or crazy about works. The right man will come along the way to embrace your intellectuality. Karena laki-laki yang terintimidasi jika kamu pintar dan sukses adalah laki-laki yang tidak percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Bahwa perempuan pintar dan sukses berhak mendapatkan orang-orang yang mampu mensupport kegiatannya, bukan menjatuhkannya.

Jadi, tuntutlah ilmu setinggi-tingginya, kejarlah mimpimu, lakukan semuanya, karena hidup ini hanya sekali dan jangan sampai kamu stuck dalam kungkungan patriarki yang mengatakan bahwa perempuan harus ikut suaminya. You earn your own success :)

"As a woman, not only I want to be able to cook food in the kitchen, but also bring food to the table"

No comments:

Post a Comment