menu

Thursday 30 July 2015

Filosofi Cermin dalam Rautan


====================

Tentu kita semua sudah tahu barang apa yang ada di atas. Ya, itu adalah rautan pensil, gunanya untuk menajamkan pensil agar bisa digunakan. Caranya dengan memasukkan pensil ke lubang rautan dan kemudian memutar pensil searah jarum jam sampai pensil menjadi runcing.
Cara tersebut cukup sederhana meskipun sekarang sudah banyak rautan mekanis yang lebih memudahkan lagi untuk menajamkan pensil. Namun setidaknya dengan rautan sederhana tersebut sudah lebih mudah daripada meruncingkan pensil menggunakan silet atau cutter.

Namun sadarkah kita bahwa ada yang unik dari rautan pensil tersebut. Di bagian sebaliknya dipasang cermin yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kegiatan meruncingkan pensil.

Banyak orang ,bahkan dari kecil, mungkin tidak pernah memperhatikan apa maksud dari dipasangnya cermin tersebut dan bahkan tidak pernah terpikirkan gunanya. Akhirnya kita akan sama-sama tahu apa maksud cermin dalam rautan itu.

Sebelum kita meraut pensil, hendaknya kita bercermin terlebih dahulu. Apa artinya?

Meraut bisa diartikan sebagai memperbaiki dan bercermin bisa diartikan sebagai melihat diri sendiri. Maksud keseluruhannya bisa diartikan seperti ini: jika kita ingin memperbaiki orang lain, hendaknya kita melihat diri kita sendiri terlebih dahulu apakah kita sudah lebih baik daripada orang yang hendak kita perbaiki itu. Jika kita tidak bisa memperbaiki diri kita sendiri, maka tentu saja kita tidak akan bisa memperbaiki orang lain. Seorang yang terjebak dalam lumpur tidak bisa mengeluarkan orang lain yang terjebak dalam lumpur juga. Seorang buta tidak bisa menuntun orang buta, karena jika demikian tentu saja keduanya malah akan celaka.
Itulah sedikit yang kita bisa pelajari dari sebuah rautan pensil yang sederhana, semoga bisa menjadi inspirasi untuk hidup kita yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment