menu

Friday 25 March 2016

Sebuah Kisah yang Membuat Kulit Merinding. .

Kami pernah berlayar di atas sebuah kapal. Lalu angin laut menghempaskan kami ke sebuah pulau. Kemudian kami turun. Tiba tiba ada seseorang yang sedang beribadah kepada sebuah patung. Kami pun menemuinya dan berkata kepadanya, “Wahai pemuda, siapakah yang sedang kamu sembah?” Lalu dia menunjuk kepada sebuah patung berhala. Kami pun mengatakan, “Kalau ini bukan tuhan yang patut disembah.” Dia pun berkata, “Kalau kalian, siapa yang kalian sembah?” Kami menjawab, “Kami menyembah Allah.” Dia menjawab, “Apa itu Allah.” Kami mengatakan, “Allah adalah Rabb yang Arsy-Nya ada di langit, Dia menguasai bumi dan ketetapan-Nya berlaku bagi seluruh makhluk, baik yang hidup ataupun yang mati.” “Lalu bagaimana Dia memberitahu kalian akan hal itu?” Tanya dia. Kami menjawab, “Rabb Yang Maha Merajai lagi Maha Agung, Maha Pencipta yang Mulia menganugerahkan kepada kami seorang Rasul yang mulia, dan Rasul itulah yang mengabarkan kepada kami.” “Lalu apa yang dilakukan Rasul tersebut?” Tanyanya. Kami menjawab, “Menyampaikan risalah (ajaran Allah). Lalu Allah mewafatkannya.” “Apakah dia meninggalkan sebuah tanda untuk kalian?” Tanyanya. “Ya.” Jawab kami. “Apa yang dia tinggalkan?” Tanyanya lagi. Kami menjawab, “Beliau meninggalkan untuk kami sebuah kitab suci dari Rabb Yang Maha Memiliki.” “Tunjukkan kepadaku kitab dari Rabb kalian itu.” Pintanya. “Biasanya kitab-kitab nya para Raja itu bagus-bagus.” Timpalnya lagi. Lalu kami memberikan kepadanya mushaf Al-Qur’an. Dia berkata, “Aku tidak tahu apa ini.” Lalu kami membacakan kepadanya sebuah surat dari Al-Qur’an. Ketika kami sedang membacanya tiba-tiba dia menangis dan terus menangis sampai kami selesai membaca hingga akhir surat.

Dia berkata, “Pemilik perkataan ini seharusnya tidak boleh ditentang dan dimaksiati.” Kemudian dia masuk Islam, lalu kami mengajarkan syariat-syariat Islam dan surat-surat dari Al-Qur’an kepadanya.

Semoga renungan ini bermanfaat..

No comments:

Post a Comment