menu

Tuesday 22 September 2015

JANGAN TINGGALKAN AL-QUR’AN

Tidak bisa dipungkiri, kita sebagai manusia secara langsung maupun tidak langsung akan selalu berinteraksi dengan al-Quran. Hanya saja kadar mempelajari al-Quran yang berbeda antara individu satu dengan yg lainnya. Ada yang sepenuh hati mempelajari dan memahami dengan sungguh-sungguh, ada pula yg hanya cukup dengan membacanya. Dalam hal ini, manusia dapat dibagi menjadi dua;

Pertama, orang yg mendapat karunia dan nikmat dari al-Quran. Contoh riil dari golongan ini adalah para sahabat Rasulullah. Mereka mendapat nikmat dan karunia dari al-Quran karena kesungguhan dan iman mereka terhadap al-Quran. Para sahabat tidak henti-hentinya bercumbu dengan al-Quran siang dan malam.

Sahabat Anas Malik ra, jika beliau khatam al-Quran, lalu beliau mengumpulkan keluarganya dan berdoa bersama.

Khalid bin Walid yang getol membela kaum kafir, dan menjadi panglima dalam memerangi kaum muslimin, akhirnya menjadi pembela islam yang pemberani setelah beliau mendengar bacaan al-Quran. Subhanallah.

Kedua, orang yang tidak mendapat karunia al-Quran. Semoga kita tidak termasuk golongan yang kedua ini. Karena dalam surat al-Furqon:30 telah disebutkan;
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang diacuhkan". Ayat diatas menggambarkan kaum kafir quraisy yang selalu menolak jika rasulullah saw mengajarkan al-quran kepada mereka. Mereka selalu berusaha untuk tidak mendengar apa yang rasulullah saw katakan. Mereka menganggap bahwa apa yang rasulullah katakan adalah mantra yang dapat menggoyahkan keyakinan mereka, karena memang terbukti mereka yang mendengar al-Quran akan mengikuti ajaran rasulullah.

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa ada lima ciri-ciri orang yang mengacuhkan al-Quran (hajrul quran): 1. Tidak mau mendengarkan dan mengimani al-Quran

No comments:

Post a Comment