menu

Friday 31 July 2015

pada Allah tempat berteduh

Ia datang saat hariku sepi,
Kemudian menemani,
Ia hadir saat hati terlukai,
Kemudian mengobati,
Ia ada saat jiwa haus kasih,
Kemudian memberi.

Ia datang begitu saja,
Bagiku sudah matang usianya,
Untukku sudah cukup waktunya,
Merasakan segala keindahan rasa.

Lalu,
Hari terus berlalu,
Waktu tak henti beradu,
Rasa semakin membuat pilu,
Kemudian takluk sudah jiwa ini dalam sendu.

Tak lama goncangan jiwa semakin menjadi,
Ia yang datang ternyata menyakiti,
Tak sedikit membuat rugi,
Bahagia hanya melewati,
Dan nafsu semakin menjadi,
Usia yang bagiku sudah melewati,
Ternyata fana dan belum mencukupi.

Penyesalan hadir dengan indah,
Memberi lubang yang tak biasa,
Merasa harapan telah tiada,
Hilang segala rasa yang membara.

Sudah seperti itu,
Mau kemana lagi hati mengadu,
Selain pada Allah tempat berteduh,
Raga sudah begitu lumpuh,
Untuk kembali berdiri utuh.

Itulah cinta yang hadir tak tentu,
Saat raga menginginkan temu,
Pada insan yang membuat tunduk,
Di ruang yang tidak tepat waktu.

Karena cinta tak kan melumpuh,
Kala dua hati saling beradu,
Karena niat yang satu,
Rasa karena Allah dalam janji ijabmu untukku.

No comments:

Post a Comment